Monday 16 November 2009
Malam
Malam mulai menganga
Aku terperangkap ke dalam mulutnya
Taringnya mencengkeram meremukkan batok kepala
Pelan-pelan aku dikunyah dan ditelan
Pelan-pelan aku dilumat oleh kesunyian
Hisap aku ke dinding-dinding ususmu, wahai malam!
Biar kutemukan pintu menuju kuil berdebu yang telah lama kutinggalkan
Wahai malam, aku malu pada pemilik bintang-bintang dan bulan
Wahai malam, mohonkan ampunan!
Wahai malam, inilah onggokan daging dan tulang yang tak hanya sekali meninggalkan firman...
Inilah onggokan daging dan tulang yang batok kepalanya mendongak sepanjang jalan...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment